Tugas
Makalah oseanologi
“Makro Alga
Chlorophyta”
KHAERUNNISA
(H41113342)
OSEANOLOGI
PENDAHULUAN B
BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmatNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Makro Alga Chlorophyta ”
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia
biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik
penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa
mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Tak lupa penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung, yaitu :
- Allah SWT
- Dosen Oseanologi kami yang tercinta, yang
mendukung kami dalam penulisan ini
- Teman-teman semua yang telah
memberikan dukungan dan pihak-pihak yang telah membantu
Untuk
itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi
kelancaran penyusunan makalah ini.
Makassar, 19 Mei 2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alga
adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan thalus, alat reproduksi pada
umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat reproduksinya berupa
banyak sel (Sulisetjono, 2009).
Chlorophyceae (ganggang hijau) adalah salah satu kelas dari
ganggang yang sel-selnya bersifat eukariotin (materi inti dibungkus oleh
membran inti), pigmen korofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga ganggang
ini berwarna hijau. Pigmen lain yang dimiliki adalah Karoten dan Xantofil.
Klorofil dalam pigmen lain terdapat dalam kloroplas yang bentuknya
bermacam-macam antara lain mangkuk, gelang, pita spiral, jala dan bintang. Di
dalam kloroplas terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang berfungsi
untuk pembentukan tepung. Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada
pula yang bersel banyak, berwujud berkas, lembaran, atau membentuk koloni.
Spesies alga hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi
ada pula yang menetap. Alga hijau merupakan golongan terbesar di antara alga
dan kebanyakan hidup di air tawar. Sebagian lagi hidup di darat, di tempat yang
lembab, di atas batang pohon, dan di laut.
Makroalga divisi Chlorophyta memiliki thallus berbentuk filament,
membran, dan tabung. Makroalga tersebut umumnya menempel pada substrat di dasar
perairan laut sehingga seperti karang mati, fragmen karang, dan pasir.
Cholophyta dapat bersifat uniseluler atau multiseluler. Sering kita sebut
dengan rumput laut yang berperan dalam hidup kita di gunakan sebagai bahan
pembuatan agar-agar, kosmetik dan lainnya.
1.2 Rumusan masalah
1.
Menjelaskan ciri-ciri, habitat dari makro alga chlorophyta
2.
Mengetahui
struktur dan cara perkembangbiakan dari makro malga chlorophyta
3.
Menjelaskan
perananan makro alga chlorophyta dalam kehidupan sehari-hari
4.
Mengetahui
macam-macam alga chlorophyta
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Makro Alga Chlorohyta
Ditinjau secara
biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari
satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di dilam alga terkandung bahan-bahan
organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral, dan juga senyawa
bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan alga sebagai komoditiperdagangan atau bahan
baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis
alga yang ada di Indonesia. Padahal komponen kimiawi yang terdapat dalam alga
sangat bermanfaat bagi bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi dan
lain-lain.
Makro alga Chlorohyta adalah salah satu klas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.
Makro alga Chlorohyta adalah salah satu klas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.
Makro alga Chlorohyta merupakan
kelompok terbesar dari vegetasi algae. Algae hijau berbeda dengan devisi
lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti tumbuhan tingkat tnggi
karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan
karoten dan xantofit.
Alga ini merupakan
kelompok alga terbesar dan yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal,
koloni dan bersel banyak. warna hijau dari klorofil a dan b yang sama dalam
proporsi sebagai 'tinggi' tanaman serta c klorofil tetapi dilaporkan terdapat
di beberapa prasinophyceae; √ U-karoten, dan berbagai karakteristik
xanthophylls. Hasil asimilasi berupa amilum yang tersusun dalam kloroplas,
kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti
busa, seperti jala, dan seperti bintang, penyusunnya sama seperti pada tumbuhan
tingkat tinggi yaitu amilase dan amilopektin.
Alga berperan sebagai
produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air terutama
yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun
pitoplankton. Sebagian fitolankton adalah alga hijau, pigmen klorofil yang
dimilikinya aktif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen
utama dalam ekosistem perairan.
Chlorella, salah satu
anggota dari chlorophyceae memiliki nilai gizi sangat tinggi dibandingkan
dengan jenis jasad lainnya. Ukuran tubuhnya mikroskopis, bentuk bulat, serta
berkembangbiak dengan pembelahan sel, di dalam sel chlorella masih memiliki
chlorelin yaitu semacam antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan).
Beberapa anggota atau bagian yang bergabung dalam devisi chlorophyta mempunyai persamaan pigmen, tempat penyimpanan dan susunan kloroplas. Menurut Levavaseur (1989), menyatakan bahwa pigmen-pigmen fotosintesis alga hijau berklarofil a dan b dan mengandung siphonaxanthin atau lutein. Dan tempat penyimpanan cadangan makanan biasanya berupa pati.
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan).
Beberapa anggota atau bagian yang bergabung dalam devisi chlorophyta mempunyai persamaan pigmen, tempat penyimpanan dan susunan kloroplas. Menurut Levavaseur (1989), menyatakan bahwa pigmen-pigmen fotosintesis alga hijau berklarofil a dan b dan mengandung siphonaxanthin atau lutein. Dan tempat penyimpanan cadangan makanan biasanya berupa pati.
B. CIRI-CIRI
CHLOROPHYTA
1). Ciri Umum
- Berwarna hijau terang
-Kosmopolitan (air tawar, payau, asin. Dari
oligotrof sampai eutrof
- Memiliki anggota terbanyak
- Memiliki anggota terbanyak
- Eukariot (umumnya uninucleate)
- Ada yang unisel, koloni dan filament
- Pigmen yang dimiliki:
klorofil a,b, karoten (ֶα,β,γ) dan beberapa xantofil
- Dinding sel terbuat dari selulosa atau polimer xylosa atau mannosa atau hemiselulosa
2). Ciri-ciri khusus
- Dinding sel terbuat dari selulosa atau polimer xylosa atau mannosa atau hemiselulosa
2). Ciri-ciri khusus
- Dapat bergerak
sedikit
- Sebagian anggota
memiliki flagel
- Bentuk flagel
isokontae, jumlah dan letak sangat bervariasi (apikal, subapikal, lateral)
- Sebagian anggota memiliki flagel (dapat bergerak sedikit)
- Sebagian anggota memiliki flagel (dapat bergerak sedikit)
- memiliki jumlah enam
ribu anggota
- alkena dengan “green
algae”, memiliki klorofil a dan b
- termasuk organisme
yang paling tua (lebuh dari dua miliar tahun yang lalu)
C. HABITAT
Makro
alga Chrysophyta biasanya hidup di air tawar, air laut, air payau tanah – tanah
yang basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering. Pada umumnya
melekat pada batuan, dan seringkali muncul kepermukaan apabila air surut
merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos. Yang bersel besar ada yang
hidup di air laut, terutama dekat pantai. Ada jenis chlorophyceae yang hidup
pada tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang tahan akan kekeringan.
Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler
pada binatang rendah. Sebagian yang hidup di laut merupakan makroalga seperti
Ulvales dan siphonales.
Makro
alga Chlorophyta yang hidup di air tawar memiliki sifat kosmopolit, terutama
yang hidup di tempat yang terkena cahaya matahari langsung seperti kolam, danau
dan genangan air hujan, sungai atau selokan. Alga hijau juga ditemukan
dilingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan dan kulit batang pohon yang
lembab (protococcus dan trentepotia. Beberapa anggotanya hidup di air yang
mengapung atau melayang. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan
atau hewan.
D. SUSUNAN SEL
* Dinding sel
Dinding sel
tersusun atas 2 lapisan, lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan lapisan
luar tersusun atas pektin tetapi beberapa bangsa Volvocales dindingnya tidak
mengandung selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel
caulerpales mengandung xylan atau mannan. Banyak jenis chlorophyceae mempunyai
tipe ornamentasi dinding yang berguna dalam klasifikasi.
* Kloroplas
Kloroplas
terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas
yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantifil
(lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti
bentuk dinding sel ( parietal,ex: ulotrix atau ditengah lumen sel (
axial,ex:muogotia). Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada
siponoles zygnemales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk
kloroplas sangat berfariasi.
Fariasi bentuk kloroplas adalah sebagai berikut:
Fariasi bentuk kloroplas adalah sebagai berikut:
1. Bentuk
mangkuk, contoh : Chlamydomonas
2.
Bentuk sabuk (girdle), contoh : Ulothrix
3. Bentuk cakram, contoh : Chara
4. Bentuk anyaman, contoh: Oedogonium
5. Bentuk spiral, contoh : Spirogyra
6. Bentuk bintang, contoh : Zygnema
Amilum
dari chlorophceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi, tersusun sebagai rantai
glukosa tak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang amilopektin.
Sering kali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan
protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempinyai
pirenoid merupaka golongan chlorophyceae yang tinggi tingkatannya. Jumblah
pirenoid umumnya dalam tiap sel tertentu da[pat digunakan sebagai bukti
taksonomi.
* Inti
* Inti
Chlorophyceae
mempunyai inti seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu diselubungi oleh
membrane inti dan terdapat nukleus serta kromstin. Inti umumya tunggal, tetapi
jenis anggotayang tergolong dalam bangsa shiponales memiliki inti lebih dari
satu.
* Cadangan makanan
Cadangan makanan
pada chlorophyta seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu berupa amilum,
tersusun oleh amilosa (rantai glukosa tidak bercabang) dan amilopektin (rantai
glukosa yang bercabang). Sering sekali amilum ditemukan dalam granula bersama
dengan protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak
memiliki pirenoid yaitu pada golongan chlorophyceae yang telah tinggi
tingkatannya, tirenoid dapat digunakan sebagai bukti taksonomi.
* Fototaksis dan bentuk mata
* Fototaksis dan bentuk mata
Pada makro algha
Chlorophyta terdapat dua tipe pergerakan fototaksis, yaitu
1. Pergerakan dengan flagella
1. Pergerakan dengan flagella
Pada umunya sel alga hijau baik sel vegetatife
maupun sel generatife ditemukan adanya alat gerak. Flagella pada kelas
chlorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama panjang (isokon)
kecuali pada bangsa oedogoniales memiliki tipe stefanokon. Flagella dihubungkan
dengan struktur yang sangat halus disebut aparatus neuromotor, merupakan
granula pada pangkal dari tiap flagella disebut blepharoplas. Tiap flagella
terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi
bagian tengah terdapat dua singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal
sebagai susunan 9+2. Flagella tersebut dikelilingi oleh selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lender
2. Pergerakan dengan sekresi lender
Dalam monografi
tentang desmid, ditunjukkan terjadi pergerakan pada desmid di permukaan lumpur
dalam laboratorium. Pergerakan tersebut disebabkan oleh adanya stimulus cahaya
yang diduga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian
apikal dari sel. Selama pergerakan kedepan bagian kutub berayun dari satu sisi
ke sisi lain sehingga lendir bagian belakang seperti berkelok-kelok.
* Flagella
* Flagella
Pada umumnya sel
alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif dijumpai adanya alat gerak.
Flagella pada kelas chorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama
panjang (isokon), kecuali pada bangsa Oedogoniales memiliki type stefanokon.
Flagella dihubumgkan dengan struktur sel yang sangat halus disebut aparatus
neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagella disebut
blephoroplas. Granula tersebut masing-masing dihubungkan oleh benang yang
letaknya melintang disebut paradesmosa. Risoplas merupakan benang tegak dan
lurus menghubungkan salah satu dari granula (blepharoplas) dengan struktur intranuklear
dari inti disebut sentrosom.
*Perkembangbiakan
Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu, isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yag berkecambah atau pada waktu pembentukan spora dan gamet. Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diplohaplotik.
Isogami merupakan perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menunjukkan ke arah anisogami, pada tipe anisogami masing-masing jenis merupakan sel bebas dengan ukuran tidak sama, sedangkan yang lebih maju lagi yaitu tipe oogami. Pada tipe oogami masing-masing jenis telah menunjukkan perbedaan baik jenis maupun ukurannya.
Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu, isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yag berkecambah atau pada waktu pembentukan spora dan gamet. Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diplohaplotik.
Isogami merupakan perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menunjukkan ke arah anisogami, pada tipe anisogami masing-masing jenis merupakan sel bebas dengan ukuran tidak sama, sedangkan yang lebih maju lagi yaitu tipe oogami. Pada tipe oogami masing-masing jenis telah menunjukkan perbedaan baik jenis maupun ukurannya.
Perkembangbiakan
secara aseksual dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi
individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi
dengan peleburan spora, oleh karena itu disebut perkembangbiakan secara sporik.
Zoospora dibentuk oleh
sel vegetatif, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus yang disebut
sporangia. Zoospora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada
substrat yang sesuai, umumnya dengan ujung anterior, flagella dilepaskan dan
terbentuk dinding. Selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berfungsi
untuk mempertahankan diri.
Macam-macam
perkembangbiakan pada alga hijau, yaitu:
- Secara
vegetative
Secara vegetatif
perkembangbiakan dilakukan dengan cara fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel,
serta pembentukan sporik yaitu dengan membentuk:
Aplanospora, yaitu spora yang tidak dapat bergerak, contoh: chlamydomonas
Planospora, yaitu spora yang dapat bergerak.
Aplanospora, yaitu spora yang tidak dapat bergerak, contoh: chlamydomonas
Planospora, yaitu spora yang dapat bergerak.
Autospora yang berasal dari
aplanospora, contoh: chlorella, chlamydomonas.
Autokoloni yang berasal dari
aplanospora, contoh: scenedesmus, pediastrum, dan crucigenia.
- Secara aseksual
- Secara aseksual
Secara aseksual yaitu dengan pembentukan
zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora, dan konjugasi.
Konjugasi, yaitu sel protoplas
tumbuhan I ke tumbuhan II. Contoh: spyrogira.
Prosesnya, filament saling mendekat kemudian sama-sama membentuk tonjolan kecil, selanjutnya membentuk papilla, kemudian ke dua dinding papilla melebur hingga membentuk saluran, dilanjutkan dengan gamet jantan masuk ke sel betina melalui saluran itu.
Prosesnya, filament saling mendekat kemudian sama-sama membentuk tonjolan kecil, selanjutnya membentuk papilla, kemudian ke dua dinding papilla melebur hingga membentuk saluran, dilanjutkan dengan gamet jantan masuk ke sel betina melalui saluran itu.
Konjugasi ada 3, yaitu:
1.
Konjugasi bentuk tangga (skalariform),
yaitu pertemuan 2 protoplas di saluran konjugasi. Contoh: spyrogira.
2.
Konjugasi bentuk lateral, yaitu
perkawinan antara 2 protoplas yang saling berlekatan yang berasal dari satu filament.
Contoh: zygnema
3.
Konjugasi silang yaitu perkawinan antara
2 protoplas yang tanpa saluran konjugasi. Contoh: mougeotia dan zygnema
- Secara
seksual
secara
seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.
1.
Isogami yaitu: gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan betina).Contoh:
gonium, ulva.
2.
Anisogami : gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet yang bentuk dan
ukurannya tidak sama).Contoh: codium, bryopsis.
3.Oogami yaitu jenis anisogami dengan gamet jantan
yang aktif (gametangium oogonium, dan gametangium spermatid).Contoh: volvox dan
oedogonium.
Berdasarkan
sel gamet, perkembangbiakan dibedakan menjadi:
1.
Heterotalik, yaitu perkembangbiakan yang
berasal dari dua talus yang berbeda.
Contoh: spyrogira.
2.
Homotalik, yaitu perkembangbiakan yang
berasal dari satu talus. Contoh: zygnema
E. MACAM-MACAM MIKRO ALGA CHLOROPHYTA
1. Chlorophyta
bersel tunggal tidak bergerak
- Chlorella.
Banyak ditemukan
sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuhnya mikroskopis, bentuk bulat, serta
berkembangbiak dengan pembelahan sel. Chlorella sebagai Makanan Suplemen
- Chlorococcum.
Tubuh bersel
satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas
bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk
zoospora
(secara aseksual).
- Chlorophyta bersel tunggal dapat
bergerak
2. Chlamidomonas.
Bentuk
sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu
nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat
stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
3. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
3. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
-
Hydrodictyon.
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air
tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat
dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan
fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan
membentuk koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
4. Chlorophyta
berbentuk koloni dapat bergerak
- Volvox.
Volvox ditemukan di air tawar, koloni
berbentuk bola jumlah antara 500 sampai 5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel
dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual
dengan konjugasi sel-sel gamet.
5. Chlorophyta berbentuk benang
5. Chlorophyta berbentuk benang
-
Spyrogyra
Ganggang
ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti benang,
dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.
- Oedogonium.
Ganggang
ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan.
Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora
yang berflagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk
alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium.
Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan
terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu
6. Chlorophyta berbentuk lembaran
6. Chlorophyta berbentuk lembaran
-
Ulva.
Ganggang ini ditemukan di dasar
perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran daun.
Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh
menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian
secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet
jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi
Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang
haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan
menghasilkan gametofit haploid.
-
Chara.
Chara hidup di air tawar terutama
melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai
batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya
terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat arkegonium dan
menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat anteridium yang memproduksi
spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang
berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan cara
fragmentasi.
F. PERANAN MAKRO ALGA CHLOROPHYTA
Cholophyta mempunyai
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a) Peran menguntungkan:
a) Peran menguntungkan:
Produsen primer (penyedia oksigen) no1 di air
Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella
(karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E) Sumber pakan alami
bagi ikan dan organism air lain (terutama benih). Beberapa diantaranya
dibudidayakan sebagai sumber pakan di panti pembenihan ikan, contoh: chlorella,
dunaliella, tetraselmis, dan scenedesmus
b) Peran merugikan:
b) Peran merugikan:
Jenis tertentu dimanfatkan sebagai suplemen
makanan bagi manusia dan sebagai pengawet makanan Twtraselmis dan chlorella
dikenal sebagai probiotik.
BAB III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
1.
Makro alga Chlorophyta biasanya hidup di
air tawar, air laut, air payau tanah tanah yang basah , ada pula yang hidup di
tempat – tempat kering.
2.
Peranan makro alga Chlorophyta yaitu
sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella
(karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E) Sumber pakan alami
bagi ikan dan organism air lain (terutama benih).
III.2
SARAN
Penulis menyadari bahwa hasil
makalah ini yang membahas tentang Makro Alga Chlorophyta belum lengkap dan masih jauh dari
pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang
penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama
dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan
yang membangun yang bisa
melengkapi makalah ini di masa mendatang. Hanya kepada Allah Swt. Semua ini
diserahkan, semoga selalu diberikan petunjuk dan ridha-Nya setiap saat kepada
kita semua. Amin Yarabbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, T.J., A. Zatnika, P. Heri, dan S. Istini, S. 2009. Rumput
Laut. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Aslan, L. M. 1990. Budidaya Alga
Laut. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.
Kadi, A. 1989. Sebaran Algae Halimeda di
Indonesia dalam Penelitian Oseanologi Perairan Indonesia, Buku I; Biologi,
Geologi, Lingkungan, dan Oseanografi, (ed) Anonimous. LIPI. Jakarta.
Kimbal, J.1992. Biologi Edisi ke lima jilid 2. Terjemahan edit S.S
Tjitrosomo dan N. Sugiri. Erlangga. Jakarta.
Sze, P. Algae.
Second edition.Wm.c.Brown Publishers. Dubuque, Melbourne, Australia, Oxford,
England.
Winarno, F.G. 1990. Teknologi Pengelolaan Alga Laut.
Pustaka Sinar harapan. Jakarta.