Search This Blog

Monday, April 29, 2013

Tentang Penulis

Hallo, Nama saya KhaerunNisa. tp biasanya dipanggil Nisa. Saya lahir di Makassar, 21 oktober 1995. Umur saya sekarang 17 Tahun. Saya adalah salah satu siswa di SMA Negeri 4 Makassar. Ini adalah blog sederhana saya, Dan saya sendiri yang membuatnya. Hope You Enjoy My Blog. Thanks :)



Makalah Iman Kepada Kitab Allah

KATA PENGANTAR 

Bismillahirrahmanirrahim
     Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
     Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.
     Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih kepada Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi dan semua teman – teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
     Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
     Amiin ya robbal ‘alamin.
Makassar, februari 2012 


 Penulis 




DAFTAR ISI

Hal
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembuatan Makalah
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Pembahasan

BAB II IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
B. Dalil-dalil wahyu
C. Dalil-dalil akal
D. Macam-macam kitab Allah
E. Kitab dan Suhuf
F. Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
G. Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
H. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Perilaku SWT
I. Cara beriman kepada Kitab-Kitab Allah

 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran



 BAB I PENDAHULUAN 

A. Alasan Memilih Judul
Makalah ini berjudul “Iman Kepada KitabKitab Allah Swt”. Adapun yang menjadi masalah penulis dalam memilih judul ini adalah sudah ditentukan oleh Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Rumusan Masalah
Sebagaimana kita ketahui, Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt berarti menyakini adanya kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi untuk disampaikan kepada Umat Manusia. Maka dari itu kita harus wajib berpedoman kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi dan rasul-Nya supaya untuk mendapatakan kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Oleh karena itu di dalam pembahasan Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah “Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt”.

C. Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun yang menjadi tujuan dari pada pembuatan makalah yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan bukti bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia.
2. Untuk menambah wawasan dan mengetahui betapa wajibnya kita percaya kepada kitab-kitab Allah.

D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah melalui pendekatan keperpustakaan sebagai upaya pemantapan naskah penulis makalah.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah : Kata Pengantar Yang memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang telah memberi motivasi
Daftar isi Yang meliputi rangkuman pokok bahasan yang diuraikan dalam makalah ini.
Bab I Pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, tujuan pembuatan makalah, pembahasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan
Bab II Studi tentang Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt yang meliputi : Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT, Dalil-Dalil Wahyu, Dalil-Dalil Akal, Macam-macam Kitab Allah, Kitab dan Suhuf, nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya, Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt, Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Perilaku SWT, Cara beriman kepada Kitab-Kitab Allah


 BAB II IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT 

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) : 285)
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani. 

B. Dalil-Dalil Wahyu 

 1. Perintah Allah Ta'ala untuk beriman kepada Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan Allah tentang kitab-kitab tersebut. Allah Ta'ala berfirman,
  • "Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dna kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya." (An-Nisa': 136). 
  • "Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan." (Ali Imran: 3-4). 
  • "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain." (Al-Maidah: 48). 
  • "Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (An-Nisa: 163). 
  • "Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Al-Qur'an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhamma) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu." (Asy-Syua'ra': 192-196). 
  • "Sesunguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (Yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa." (Al-A'la: 18-19). 
2. Penjelasan Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut dalam banyak sekali hadits, misalnya,
  • "Sesungguhnya keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu antara shalat Ashar dengan terbenamnya matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi Kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tidak mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath (pecahan uang dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian mereka mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian mereka tidak mampu mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu qirath satu qirath. Kemudian kalian diberi Al-Qur'an, kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari terbenam, kemudian kalian diberi uang dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab berkata, ‘Mereka lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih banyak pahalanya,' Allah berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak kalian?' Mereka menjawab, ‘Tidak'. 
  • Allah berfirman, 'Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki'. (Diriwayatkan Al-Bukhari). 
  • "Bacaan diperingan bagi Nabi Daud, kemudian ia memeritnahkan hewannya diberi pelana, kemudian ia membaca Taurat atau Injil sebelum hewannya diberi pelana, dan ia tidak akan makan kecuali dari hasil kerja tangannya sendiri." (Diriwayatkan Al-Bukhari). 
  • "Tidak boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur'an oleh Allah, kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan pertengahan siang. Dan orang yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam, dan di pertengahan siang." (Diriwayatkan Al-Bukhari). 
  • "Aku tinggalkan pada kalian selagi kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan sesat, yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya." (Diriwayatkan Al-Hakim. Hadits ini shahih). 
  • "Kalian jangan membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan mereka. Namun ucapkanlah, ‘Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada kalian, Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah satu, dan kita menyerahkan diri kepada-Nya'." (Diriwayatkan Al-Bukhari). 
3. Keimanan jutaan ulama, orang-orang bijak, dan orang-orang beriman di setiap zaman dan tempat, dan keyakinan kuat mereka bahwa Allah Ta'ala telah menurunkan kitab-kitab yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya, manusia terbaik pilihan-Nya.

C. Dalil-Dalil Akal 

 1. Kelemahan manusia dan kebutuhannya kepada Tuhan mereka dalam memperbaiki jasmani dan ruhaninya. Itu menghendaki penurunan kitab-kitab-Nya, yang berisi undang-undang dan hukum-hukum, yang mewujudkan kesempurnaan pada manusia dan apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan dunia mereka dan kehidupan akhirat mereka.

2. Para rasul adalah mediator antara Allah Ta'ala dengan hamba-hamba-Nya. Para rasul tersebut tidak berbeda dengan manusia lainnya yang hidup pada zaman tertentu, kemudian meninggal dunia. Jika mereka tidak memiliki risalah yang dikandung kitab tertentu, pastilah risalah mereka hilang begitu saja bersamaan dengan kematian mereka. Dan manusia sepeninggal mereka hidup tanpa risalah dan tanpa mediator. Akibatnya, hilanglah tujuan utama wahyu dan risalah. Tidak diragukan lagi, bahwa kondisi ini menghendaki penurunan kitab-kitab Ilahiyah.

3. Jika rasul menyeru kepada Allah Ta'ala tidak membawa Kitab dari Tuhannya, yang di dalamnya terdapat undang-undang, petunjuk, dan kebaikan, maka dengan mudah manusia mendustakannya dan mengingkari risalahnya. Jadi, kondisi ini menghendaki penurunan Kitab-Kitab Ilahiyah untuk menegakkan hujjah pada manusia.

Kelebihan Alquran atas Kitab-Kitab sebelumnya:
  1. Dari segi turunnya: AlQuran diturunkan kepada Muhammad SAW dengan Haq, kemudian para sahabat memperolehnya dengan cara hafalan dan ditulis. (بالحق أنزلناه وبالحق نزل ) (Al isra" :105) 
  2. Kandungan AlQuran sempurna, Yaitu menjadi pertimbangan kebenaran terhadap kitab-kitab sebelumnya, Apa-apa yang sesuai dengan Alquran maka itulah yang Haq. (و انزلنا إليك الكتاب بالحق مصدقا لما بين يديه من الكتاب ومهيمنا عليه )( Al Maidah: 48). 
  3. AlQuran adalah satu-satunya kitab Suci yang selamat dari penyelewengan dan perubahan yang dilakukan oleh pengikutnya yang tak bertanggung jawab.( انا نحن نزلنا الذكر و انا له لحافظون ) (AlHijr: 9) 
  4. Bahasa yang dipakai di dalam AlQuran sangat indah tidak akan ada yang mampu membuat ayat seperti itu. (Baca AlBaqarah: 23-24) 
  5. AlQuran adalah petunjuk dan syifaaun. (baca Yunus: 57) 
  6. AlQuran adalah Kitab yng pling sering dibaca Manusia.

D. Macam-macam Kitab Allah 

Dalam agama Islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Alquran dan juga dalam Hadis. Selain dari kitab Allah yang diturunkan melalui rosul melalui malaikat jibril, kita juga bisa berpedoman pada hadist nabi Muhammah SAW dan sahifah-sahifah / suhuf / lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim dan Musa AS.

Percaya pada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib 'ain atau wajib bagi seluruh warga muslimin di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti definisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Alquran disebut orang-orang yang murtad.

Daftar kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya :
1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani
2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa Qibti
3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS berbahasa Suryani
4. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa Arab

Tambahan :
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / kristen katolik & protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Alqur'an untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang pernah ada.

E. Kitab dan Suhuf 

Yang dimaksud kitab ialah kumulan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu itu dicatat dalam lembaran-lebaran kertas. Lembaran-lembaran itu kemudian disatukan menjado ancaman buku besar dan disusun secara sistematis sesuai petunjuk rasul sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran ang sudah berwujud buku itu lazimnya disebut sebagai kitab.

Kitab yang diturunkan Allah Swt ada empat. Keempat kitab Allah Swt itu adalah Taurat, zabur, injil dan Al-Qur’an. Kitab-kitab itu memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaannya ialah semua kitab itu menganjurkan keesaan Allah Swt. Sehingga agama-agama sebelum islam lahir dikenal dengan sebutan agama tauhid, yakni agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah Swt. Perbedaannya terletak pada sifatnya. Kitab-kitab sebelum al-qur’an bersifat local dan ajaran-ajarannya sederhana, sedangkan Al-Qur’an bersifat universal dan abadi sepanjang masa serta lebih luas ajarannya.

Adapun yang dimaksud suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi kumpulan wahyu Allah Swt. Yang diberikan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia. Dengan demikian, juga kita bandingkan dengan kitab, suhuf relatif lebih sedikit dari pada kitab. Beberapa suhuf dikumpulkan sehingga menjadio sebuah kitab. Allah Swt berfirman sebagai berikut :
Artinya : “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’laa : 18-19)

Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan : Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan :
1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.

F. Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya 

Menurut Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul jumlahnya ada 104. Dari 104 itu, 50 buah diberikan kepada Nabi Tsis As., 30 buah diberikan kepada Nabi Idris As., 10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim As. dan 10 buah diberikan kepada Nabi Musa As. seratus buah kitab ini lazim disebut Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi disebut kitab, yakni kitab Taurat untuk Nabi Musa As., kitab Zabur untuk Nabi Dawud As., kitab Injil untuk Nabi Isa As. dan kitab Al Qur’an untuk Nabi Muhammad Saw.

1. Kitab Taurat

    Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum Yahudi. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44 :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya...”. 
     Pokok ajaran kitab Taurat berisi tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at yang dikenal dengan istilah The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan), yaitu :
  1. Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT
  2. Larangan menyembah berhala/patung
  3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia 
  4. Perintah mensucikan hari Sabtu (Sabat) 
  5. Kewajiban menghormati kedua orang tua 
  6. Larangan membunuh sesama manusia 
  7. Larangan berbuat zina 
  8. Larangan mencuri 
  9. Larangan menjadi saksi palsu 
  10. Larangan mengambil hak orang lain. 

2. Kitab Zabur 

     Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad 10 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri yaitu bahasa Qibty. Pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan hikmah tidak memuat hukum-hukum syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani kitab Zabur sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan terdiri atas 150 pasal. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umar Nabi Dawud As. agar bertauhid kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam QS Al Isra ayat 55 :
” ... dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” 

3. Kitab Injil 

     Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad I Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum Nasrani Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil yang asli tidak diketahui lagi keberadaanya. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 46 :
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”. 

4. Kitab Suci Al Qur’an 

     Kitab Suci Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di Makkah dan Madinah (Arab Saudi) pada abad VI Masehi dalam bahasa dan tulisan bangsa Arab suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang aqidah (Tauhid), hukum-hukum syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum-hukum syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum-hukum syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman Allah SWT dalam QS Yusuf ayat 2 : ”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.

     Dari keempat kitab itu yang masih terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja, sedangkan kitab Taurat, Zabur dan Injil hanya tinggal namanya saja. Ketiga kitab tersebut telah dinaskh oleh Suci Al Qur’an, artinya sejak kitab Suci Al Qur’an diturunkan maka ketiga kitab itu tidak berlaku lagi. Selain itu ketiga kitab tersebut telah banyak berubah atau diganti sehingga tidak asli atau suci lagi. Sedangkan kitab Suci Al Qur’an tetap terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat sebab Allah SWT sendiri yang menjamin keasliannya.
Firman Allah SWT dalam QS Al Hijr ayat 9 :
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” 

Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara lain:
a. Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
b. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
c. Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
d. Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam


G. Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt

Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab Allah 

1. Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
a. Untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
b. Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
c. Untuk menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara

Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah :

a. Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
b. Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci
c. Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
d. Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
e. Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya

Penerapan Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci :

1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
a. Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah
b. Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul
2. Beriman kepada al-Qur’an. Caranya adalah:
a. Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
b. Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
c. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
d. Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT 

Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya sebagai berikut:
a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.
b. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al Baqarah (2) : 25).
c. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman.
Al Qur’an adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).
Orang Muslim beriman kepada semua Kitab yang pernah diturunkan Allah Ta'ala, dan semua Shuhuf yang diberikan Allah Ta'ala kepada sebagian rasul-Nya. Serta bahwa itu semua adalah firman-Nya yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya agar mereka menyampaikan Syari'at dan agama dari-Nya. Kitab terbesar ialah empat kitab: Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s., Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s., dan Injil yang diturunkan kepada hamba Allah dan Rasul-Nya, Isa 'Alaihis Salam. Al-Qur'an adalah kitab teragung di antara keempat kitab tersebut, pengendali kitab-kitab tersebut, dan penghapus semua Syariat dan hukum-hukum kitab-kitab sebelumnya, berdasarkan dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil akal.


H. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Perilaku SWT 

Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut: 

a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “ Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran (3) : 3).
b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).
c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56)
d. Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna.
Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. Artinya:
“ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”(Q.S. Al Maidah (5) : 3). 
e. Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali dan bahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun.


I. Cara beriman kepada Kitab-Kitab Allah 

Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara, yaitu : 

1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur’an
a. Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan para rasul
b. Meyakini kebenaran isinya
2. Beriman kepada Al-Qur’an
a. Meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan Nabi Muhammad Saw
b. Meyakini bahwa isi Al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun
c. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur’an
d. Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan cara beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Qur’an dan kepada Al-Qur’an sendiri disebabkan : 

1. Masa berlakunya kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah selesai
2. Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an terlalu terbatas pada satu umat saja
3. Kandungan pokok dari kitab-kitab sebelum Al-Quran telah termuat dalam Al-Qur’an



 BAB III PENUTUP 

A. Kesimpulan 

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut : Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.

B. Saran 

Dari sumber yang diperoleh akhirnya penulis ingin menyampaikan saran kepada pembaca bila akan menyampaikan :
1. Kita harus memahami sumber terlebih dahulu agar saat menyampaikan tidak akan keliru
2. Saat menyampaikan kita harus tahu banyak tentang iman kepada kitab-kitab Allah SWT dalam ajaran islam. Sekian dan terima kasih

Contoh Pidato Narkoba

Nama : Khaerunnisa
Kelas : XII IPA 4
No. Stb / Urut : 20414 / 28 


                  Katakan “TIDAK” untuk Narkoba 


     Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
     Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua dapat berkumpul di tempat yang sederhana ini dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat dan salam kita curahkan pada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang.
     Narkoba? Apa sih narkoba itu? Pada kesempatan hari ini, saya akan membahas tentang narkoba dan apa itu manfaat serta ketidakmanfaatannya bagi kesehatan. Narkoba sebenarnya adalah sebuah obat untuk membius pasien pada operasi. Tetapi persepsi itu telah disalah gunakan oleh sebagian orang.
     Narkoba telah disalah gunakan oleh sebagian orang sudah sangat lama. Sebagian orang yang menggunakan narkoba di luar perawatan medis, menganggap bahwa narkoba dapat membuat mereka merasa lebih baik ketika mereka menghadapi sejumlah masalah dan untuk alasan-alasan yang lain, seperti dapat membuat mereka merasa mudah untuk menemukan ide-ide baru yang brillian atau hanya untuk kesenangan belaka.
     Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Banyak sekali berita-berita yang menayangkan betapa anak muda begitu mudah menjadi korban narkoba. Bahkan bukan hanya kalangan remaja saja melainkan berbagai kalangan, termasuk artis dan pejabat.
     Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan buruk inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar itu bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
     Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila dia tidak mengonsumsi obat-obat terlarang itu secara berulang-ulang atau berkesinambungan, maka dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan rasa sakit pada tubuhnya.
     Sebagai contoh, Saya masih teringat tragedi terbaru di Tugu Tani, Jakarta, ketika seorang pengguna narkoba, Apriliani, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan menabrak pejalan kaki di sebuah halte. Itu sudah jelas membuktikan bahwa pengaruh narkoba, halusinasi dari pengguna narkoba lebih besar dari pada orang normal lainnya. Mereka tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan dunia halusinasi dan menganggap segala hal disekelilingnya hanyalah sebuah mimpi dan bukanlah kenyataan.
     Pengaruh narkoba tidak hanya berbahaya untuk pengguna narkobanya saja, dengan risiko besarnya seperti overdosis, HIV/AIDS dan beberapa kerusakan di otak dan mental, narkoba juga berbahaya untuk orang-orang di sekeliling kita, seperti contoh tadi. Itu membuka mata kita bahwa penggunaan narkoba di luar pelayanan medis tidak ada manfaatnya. Karena narkoba hanya menuntut kita ke kehancuran untuk penggunanya dan untuk orang-orang di sekelilingnya.
     Banyak kerugian yang timbul dari narkoba dalam hidup kita. Jika seseorang kecanduan narkoba, pasti hidupnya akan hancur. Dan masa depannya akan suram. terutama ketika di sana, ia akan datang untuk bekerja atau mungkin memasuki perguruan tinggi. Dalam tes medis, dia tidak akan lulus. Yang mengakibatkan tidak ada lagi masa depan yang cerah untuknya. Maka dari itu, marilah kita untuk tidak pernah masuk atau mencoba obat-obatan terlarang untuk kondisi dan alasan apapun.
     Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hindari obat-obatan terlarang, jangan pernah berpikir untuk mencoba. Karena sekali kita mencoba, kita akan terjebak dan kemudian menjadi kecanduan, dan kecanduan akhirnya akan mengubah kita, bahkan mengambil nyawa kita.
     Teman-teman sekalian, sekarang waktunya bagi kita untuk mengatakan “TIDAK” terhadap obat-obatan terlarang. Sudah waktunya bagi kita untuk mengatur masa depan kita. Sudah waktunya bagi kita untuk menghadapi dunia dengan kemampuan kita. Sudah waktunya bagi kita untuk membuktikan bahwa kita bisa melakukan sesuatu untuk negara kita. Akhir kata, say no to drugs. Katakan tidak untuk narkoba.
     Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan pada hari ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Untuk mengakhiri pidato saya, izikanlah saya menyampaikan sebait pantun.

Tanah abang di Jakarta
Pasir kuning di Tempilang
Mari kita seiya sekata
Perangi narkoba dari sekarang

Sekian dan terima kasih
Wabillahi taufik walhidayat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Peranan Sumber Daya Alam Kehidupan

1. Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan
Makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan sangat tergantung pada ketersediaan tanaman dan hewan.
2. Sebagai sumber plasma nutfah.
Plasma nutfah merupakan kisaran keanekaragaman genetika yang menyangkut individu-individu liar      sampai bibit unggul yang ada pada masa kini. Jadi, plasma nutfah tersebut terdapat didalam sel makhluk hidup. Manusia memanfaatkan plasma nutfah sebagai bahan baku untuk pemuliaan tanaman dan hewan.
3. Manfaat ekologik.
Masing-masing jenis organisme memiliki peranan di dalam ekosistemnya.
Kestabilan tatanan kehidupan di suatu daerah ditentukan oleh makin beranekaragamannya jenis makhluk hidup.

Contoh Soal :

1. Tanaman yang bermanfaat dalam industri kertas dan hidup di ekosistem rawa adalah ...
A. meranti
B. jati
C. kruing
D. bakau
E. tembakau

2. Banyak jenis obat yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Contohnya, obat malaria yang bahan dasarnya berasal dari ...
A. daun pohon angsana
B. biji kapas
C. daun lidah buaya
D. akar anggrek bulan
E. kulit batang kina

Sunday, April 28, 2013

Klasifikasi Makhluk Hidup

Aturan penulisan yang benar menurut tata nama binomial nomenklatur adalah :

1. Ditulis dengan dua kata menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
2. Kata pertama diambil dari nama genus, kata kedua keterangan spesies.
3. Huruf pertama kata pertama dicetak kapital, huruf-huruf lainnya kata pertama dan kata kedua dicetak huruf kecil.
4. Kedua kata ditulis cetak miring, atau digaris bawahi terpisah.
5. Nama penemu (author) dapat ditulis dengan menggunakan inisial.

Perkembangan Sistem Klasifikasi 

Klasifikasi berdasarkan 2(dua) kingdom :
a. Kingdom Plantae
b. Kingdom Animalia

Klasifikasi berdasarkan 3(tiga) kingdom :
a. Kingdom Plantae
b. Kingdom Animalia
c. Kingdom Monera

Klasifikasi berdasarkan 4(empat) kingdom :
a. Kingdom Plantae (ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, tumbuhan berbiji)
b. Kingdom Animalia (Protozoa sampai Chordata)
c. Kingdom Monera (memiliki inti yang bersifat prokariotik/tanpa membran inti)
d. Fungi (jamur)

Klasifikasi berdasarkan 5(lima) kingdom :
a. Kingdom Plantae
b. Kingdom Animalia
c. Kingdom Fungi
d, Kingdom Monera
e. Kingdom Protista

Klasifikasi berdasarkan 6(enam) kingdom :
a. Kingdom Plantae
b. Kingdom Animalia
c. Kingdom Fungi
d. Kingdom Archaebacteria (meliputi bakteri yang hidup di sumber air panas, di tempat berkadar garam tinggi, di tempat yang panas dan asam, membran sel bercabang)
e. Kingdom Eubacteria (membran sel lurus)
f. Kingdom Protista

Contoh Soal :

1. Nama ilmiah kentang adalah Solanum tuberosum dan nama ilmiah Leunca adalah Solanum ningrum, kedua tumbuhan ini adalah ...
a. varietasnya sama
b. berbeda spesies maupun genus
c. famili sama, genusnya berbeda
d. genusnya sama, spesiesnya berbeda
e. spesiesnya sama, genusnya berbeda

2. Di Kebun Raya Bogor terdapat papan yang bertuliskan Gymnospermae, Gnetales, Gnetinae, Gnetum gnemon pada sebuah pohon. Data tersebut menunjukkan urutan dari ...
a. divisio, kelas, familia, genus
b. divisio, famllia, genus, spesies
c. subdivisio, kelas, familia, genus
d. subdivisio, kelas, ordo, spesies
e. subdivisio, ordo, familia, spesies

Thursday, April 25, 2013

Keanekaragaman Hayati

Penyebab adanya keanekaragaman hayati adalah interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Jenis-jenis keanekaragaman hayati :
1. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
Contoh : mangga golek, mangga simanalagi
2. Keanekaragaman jenis merupakan variasi organisme yang ada di bumi.
Contoh : tumbuhan kelapa, sagu, dan pinang merupakan keanekaragaman jenis dalam familia Arecaceae.
3. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena adanya interaksi antara jenis makhluk hidup yang bervariasi dengan lingkungan yang beranekaragaman.


Contoh Soal :

1. Kelompok organisme berikut yang menunjukkan keanekaragaman tingkat gen adalah ...
A. mawar, melati, dahlia
B. sirsak, mangga, rambutan
C. kelapa hijau, kelapa gading, kelapa hibrida
D. palem, kelapa, aren
E. kacang panjang, kacang buncis, kacang kapri

2. Kesatuan hidup antara pohon kelapa di daerah pantai dengan lingkungannya, kesatuan hidup antara pohon aren di pegunungan dengan lingkungannya, dan kesatuan hidup pohon nipah di daratan rendah dengan lingkungannya akan membentuk keanekaragaman tingkat ...
A. gen
B. jenis
C. populasi
D. komunitas
E. ekosistem

3.  Keanekaragaman atau kekayaan jenis dapat diukur dari ...
A. indeks keanekaragaman
B. habitat keanekaragaman
C. spesies yang telah punah
D. laju keanekaragaman
E. populasi penyusun ekosistem

4. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena ...
A. interaksi antara berbagai jenis makhluk hidup
B. interaksi dua jenis makhluk hidup
C. interaksi satu jenis makhluk hidup dengan lingkungan
D. interaksi antara jenis makhluk hidup yang bervariasi dengan lingkungan yang beranekaragam
E. interaksi antara jenis makhluk hidup yang sejenis dengan lingkungan yang sejenis